Si Buah Ramadhan yang kaya manfaat
Bulan Ramadhan yang penuh berkah telah tiba…
Berbagai macam makanan sudah siap mengisi para pemburu takjil saat berbuka puasa, namun ada satu buah yang khas saat Ramadhan datang bahkan di sunnahkan oleh Baginda Rasulullah SAW untuk megonsumsinya. Buah itu adalah “KURMA”. Siapa yang tidak tahu buah kurma? Pasti sudah banyak yang tahu dan tidak asing lagi dengan buah yang satu ini. Buah yang berasal dari Timur Tengah ini memang disarankan untuk dikonsumsi saat puasa. Rasanya yang manis cocok dimakan saat berbuka puasa.
Dibalik anjuran untuk mengonsumsi buah ini, ada banyak kandungan “KURMA” yang sangat bermanfaat bagi tubuh kita, mulai dari vitamin, kalori, protein, dan lain-lain. Beberapa kandungan “KURMA” yang wajib kita tahu :
1. Kurma memiliki kandungan polifenol yang tinggi
Polifenol adalah salah satu senyawa antioksidan yang dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Senyawa polifenol yang terdapat dalam kurma diantaranya kelompok flavanol, flavonol, flavon, dan hidroksisinamat. Senyawa polifenol yang kebanyakan terdapat dalam daging buah matang (tamr) adalah polisianidin (95 % dari total polifenol). Polisianidin terbanyak justru terdapat pada biji kurma bukan pada daging buahnya (Hammouda dkk, 2013). Senyawa antioksidan ini memiliki aktivitas yang berbeda pada setiap tingkat kematangan pada buah kurma. Menurut Lemine, dkk (2014) aktivitas antioksidan terhadap dua tingkat kematangan kurma di Mauritania (blah/khalal dan tamr) memberikan hasil rata-rata aktivitas antioksidan pada tingkat Blah 107.5 µmol TEAC/100 g material kering sedangkan pada tingkat Tamr 91.2 µmol TEAC/100 g material kering. (MENGUNGKAP RAHASIA BUAH KURMA DAN ZAITUN DARI PETUNJUK HADITS DAN PENJELASAN SAINS, Moh. Erfan Soebahar Dkk, 2015)
2. Mengandung energi baik untuk beraktivitas
Buah kurma kaya akan gula. Gula daging kurma terdiri dari gula pereduksi, disakarida berupa sukrosa, dan monosakaridanya berupa glukosa (37,3-52,3 %) dan fruktosa (28,05-47,5 %). Adanya gula pereduksi yang banyak dalam kurma menunjukkan adanya aktivitas enzim invertase yang mampu mengurangi kadar sukrosa (Elleuch dkk., 2008: 676-682). Oleh karena itu, kita akan mendapatkan banyak energy ketika mengonsumsi kurma. Banyak orang di beberapa negara yang mengonsumsi kurma untuk snack di siang hari saat mereka merasa lemas. Selain itu, konsumsi buah ini bisa menghindarkanmu dari terlalu banyak makan saat berbuka puasa. (Elleuch, M., Besbes, S., O. Roiseux, C. Blecker, C. Deroanne, H. Attia. 2008. Date Flesh: Chemical Compo-sition and Characteristics of the Dietary Fiber,FoodChem.)
3. Kurma cocok dikonsumsi untuk penderita anemia
Buah kurma diketahui banyak mengandung zat besi sekitar 5%, selain itu buah kurma juga mengandung protein, serat, glukosa, vitamin, biotin, niasin, dan asam folat. Kurma juga mengandung mineral seperti, kalsium, sodium dan potassium. Kadar protein pada buah kurma sekitar 1,8 – 2%, kadar glukosa sekitar 50 – 57%, dan kadar serat 2 – 4% (Jahromi dkk, 2007). Zat besi yang terkandung dalam buah kurma ini mampu membantu meningkatkan kadar hemoglobin pada penderita anemia. Hal ini hasil dari kombinasi kerja mineral dan zat yang terkandung dalam buah kurma seperti glukosa, Ca, Fe, Zn, Cu, P dan niasin. Efek kerja beberapa mineral ini telah dibuktikan pada uji klinis dengan menggunakan tikus putih galur Wistar yang menghasilkan kesimpulan bahwa pemberian sari kurma 100% lebih berpengaruh terhadap peningkatan kadar hemoglobin daripada sari kurma 50% pada tikus putih jantan galur wistar yang diberi pakan rendah Fe (anemia). (Pengaruh Pemberian Sari Kurma (Phoenix dactylifera) terhadap Kadar Hemoglobin, 2013,Ady Try Himawan Zen, Danis Pertiwi, Chodidjah)