Semua tentang Hipotensi (Tekanan Darah Rendah)
Tekanan Darah rendah atau dalam istilah medis, kondisi ini disebut dengan hipotensi merupakan kondisi dimana tekanan darah yang dihasilkan saat jantung memompa darah ke seluruh tubuh di bawah batas tekanan darah normal. Salah satu cara mudah untuk mengetahui apakah kita memiliki tekanan darah rendah atau tidak, adalah dengan melakukan pengukuran tekanan darah. Seseorang dapat dikatakan mengalami hipotensi apabila tekanan darahnya kurang dari 90/60 milimeter merkuri (mm Hg) atau kurang. Sedangkan idealnya tekanan darah yang normal mencapai 120/80 mm Hg. Penjelasannya adalah untuk angka pertama (angka atas) itu menunjukkan tekanan sistolik, yaitu tekanan pada arteri ketika jantung memompa darah. Sementara angka kedua (angka bawah) menunjukkan tekanan diastolik, yaitu tekanan pada arteri ketika jantung terisi darah.
Pada dasarnya, tekanan darah manusia tidak selalu tetap sepanjang waktu. Karena, tekanan darah kita akan terus berubah, tergantung aktivitas apa yang dilakukan. Biasanya, tekanan darah akan menurun ketika tidur dan akan meningkat saat sudah bangun.
Di sisi lain, tubuh kita memang sangat sensitif terhadap perubahan tekanan darah. Misalnya, jika kita mengubah posisi secara cepat misalnya dari posisi tiduran menjadi berdiri, biasanya tekanan darah akan mengalami penurunan secara tiba-tiba dalam waktu yang singkat. Hal ini bisa terjadi karena tubuh sedang dalam tahap menyesuaikan tekanan darah untuk memastikan suplai darah dan oksigen yang mengalir ke otak, ginjal, dan organ vital lainnya tercukupi.
Ada banyak hal yang dapat mengakibatkan kita mengalami Hipotensi (Tekanan Darah Rendah). Berikut beberapa hal yang bisa menyebabkan tekanan darah rendah:
- Berdiri terlalu lama
- Mengubah posisi badan terlalu cepat
- Dehidrasi
- Minum obat yang menurunkan tekanan darah
- Perubahan hormonal
- Adanya efek dari masalah kesehatan lain yang dimiliki seperi ada infeksi yang parah, ada pendarahan di dalam saluran cerna, atau ada masalah dengan jantung
- Trauma seperti perdarahan hebat atau luka bakar parah
- Kondisi kehamilan, biasanya pada minggu ke-24 usia kehamilan tekanan darah cenderung menurun
Walaupun tidak semua tekanan darah rendah merupakan kondisi yang serius dan tak memerlukan penanganan khusus, tekanan darah rendah tidak boleh Anda anggap remeh. Jika tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat, kondisi ini bisa saja menyebabkan komplikasi berbahaya bagi kesehatan Anda. Pasalnya, dalam kasus yang parah, tekanan darah rendah bisa saja menyebabkan kematian.
Biasanya, penderita tekanan darah rendah atau hipotensi dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang dapat membantu meningkatkan tekanan darah. Untuk meningkatkan tekanan darah, kita dapat mengonsumsi banyak makanan yang mengandung natrium atau sodium. Sebenarnya, makanan yang mengandung natrium bisa dengan mudah kita temukan sehari – hari. Misalnya, pada makanan kemasan, makanan siap saji, atau makanan yang mengandung garam tinggi. Namun, perlu diperhatikan jumlah yang dikonsumsi terhadap makanan ini, karena biasanya makanan ini juga mengandung banyak lemak jenuh dan kolesterol. Hal ini dapat memicu timbulnya penyakit lain dalam tubuh. Adapun cara lain yang lebih sehat dan dapat dipilih untuk meningkatkan tekanan darah yaitu dengan mengonsumsi buah dan sayur.
Buah dan sayur memang secara alami mengandung natrium, walaupun dalam jumlah yang relatif kecil. Selain itu, buah dan sayur juga mengandung banyak air. Selain natrium, air juga dapat membantu dalam meningkatkan tekanan darah. Sehingga tetap menjaga tubuh agar selalu dalam kondisi terhidrasi dengan baik merupakan salah satu langkah awal yang dapat ditempuh untuk mengontrol tekanan darah. Karena apabila tubuh dalam kondisi dehidrasi atau kekurangan air dapat membuat tekanan darah semakin menurun.
Berikut beberapa buah dan sayur yang dapat membantu meningkatkan tekanan darah, buah maupun sayur tersebut diantaranya yaitu :
- Semangka
- Lemon
- Buah bit
- Timun
- Tomat
- Wortel
- Seledri
- Bayam
- Buah-buahan olahan